Jumat, 06 Februari 2009 di 19.06 |  

Lebah adalah jenis insekta penghasil madu yang sudah lama dikenal manusia. Binatang ini kini di budidayakan untuk memproduksi madu yang sangat banyak manfaatnya bagi manusia.

Lebah ini sendiri mendapat perhatian yang istimewa dalam Al-Qur’an. Salah satu surat dalam Al-Qur’an dinamakan surat An-Nahl(lebah), surat ke enam belas. Dan didalamnya terdapat ayat yang berbicara tentang lebah. Surat ini dinamakan pula surat an-Ni’am yang berarti nikmat-nikmat Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa keberadaan lebah dan apa yang keluar dari lebah adalah merupakan salah satu dari kenikmatan Allah SWT yang sangat banyak diberikan kepada kita.

Dalam surat tersebut ayat 68 Allah SWT berfirman, “Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.”

Imam Qurthubi dalam tafsirnya 10/134 mengungkapkan keajaiban lebah dalam membuat sarang. Tentunya dengan kadar keilmuwan saat itu. “Yang menakjubkan dari penciptaan Allah SWT pada adalah ilham Allah SWT kepada lebah agar membuat rumah berbentuk segienam. Dengan bentuk seperti itu bangunan rumah akan rapat dan saling bersambung hingga membentuk satu kesatuan. Hal ini berbeda dengan segi yang lainnya dari segitiga hingga segisepuluh, jika dikumpulkan tidak saling bersambung dan pasti ada lubang.”

Imam Ibnu Katsir berkata yang serupa, “Agar tidak ada lubang dalam susunan rumahnya.”(Ibnu Katsir 2/576)

Akhir dari 2 ayat yang berbicara tentang lebah, Allah SWT menutupnya dengan, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”(QS. An-Nahl:69).

Sungguh pada sarang lebah saja, terdapat tanda kebesaran Allah SWT. Dan Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia, pengamatan manusia terhadap lingkungan semakin mengokohkan ayat tersebut.

Selain kajian 2 imam tafsir di atas, berikut kajian para ilmuwan hari ini terhadap susuna rumah lebah. Karen ada pertanyaan menggelitik para ilmuwan, mengapa harus segienam dan bukan segitiga atau segiempat atau sgi yang lainnya.

Para ahli matematika yang mencari jawaban pertanyaan itu mencapai kesimpulan menarik, “Heksagon adalh bentuk geometri paling tepat untuk penggunaan maksimim suatu ruang.”

Ini artinya bentuk penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal adalah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah yang maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit.

Metode yang digunakan untuk membangunnya pun sangat menakjubkan. Lebah-lebah memulainya dari 2 atau 3 tempat berbeda dan menjalin sarangnya secara serentak dengan 2 atau 3 deretan. Meskipun memulai dari tempat yang berbeda-beda, lebah yang jumlahnya banyak ini membuat heksagon-heksagon identik, kemudian menjalinnya jadi satu dan bertemu di tengah-tengah. Titik-titik sambungnya dipasang dengan begitu terampil sehingga tidak ada tanda-tanda telah digabungkan. Manusia tidak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi lebah melakukannya dengan sangat mudah.(bersambung)

Selain masalah bentuk sarang lebah yang unik dan penuh rahasia ilmu pengetahuan itu, ada sisi lain yang tak kalh menariknya. Lebah madu tidak mungkin membangun sarangnya seorang diri, dia harus dibantu dengan yang lain. Artinya, untuk membangun sarang lebah yang dapat memuat 80.000 lebah diperlukan kerja kolektif. Lebah mencontohkan persaudaraan dan kerjasamanya yang efektif kepada kita semua. Dan bukan hanya itu, banyak inspirasi yang keluar yang keluar dari heksagonal sarang lebah. Salah seorang yang meneliti segienam ini adalah George Saa, putra Indonesia yang menulis paper Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor. Saa menghitung hambatan antara 2 titik dari suatu rangkaian resistor tak berhingga yang membentuk segitiga dan heksagon. Berkat hasil penelitiannya inilah Saa berhasil meraih medali emas Nobel Fisika yunior tingkat Internasional. Sungguh pada pembuatan sarang lebah terdapat tanda kebesaran Allah SWT. Binatang kecil itu mampu membuat sarang yang membuat para ahli matematika takjub. Binatang yang ternyata memounyai hitung-hitungan matematika sangat matang. Keputusan lebah untuk membuat rumahnya dalam bentuk segi enam sungguh merupakan keputusan yang dilandaskan pada hitungan rumit dan cermat.

Dan disinilah, Allah ingin menunjukkan kepada kita kebesaran-Nya pada lebah. Termasuk, binatang sekecil itu siapakah yang menunjukkan ilmu rumit dan hitungan matang untuk membangun istananya? Pasti ada Pencipta Yang Maha cermat hitungannya. Maha Agung Allah pada setiap ciptaannya.

Diposting oleh Aan's site

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum.